Sabtu, 22 September 2018

Insan Kamil sebagai jalan menuju surga

Insan kamil ialah manusia yang sempurna dari segi wujud dan pengetahuannya. Kesempurnaan dari segi wujudnya ialah karena dia merupakan manifestasi sempurna dari citra Tuhan, yang pada dirinya tercermin nama-nama dan sifat Tuhan secara utuh. Al-Jili membagi insan kamil atas tiga tingkatan. Tingkat pertama disebutnya sebagai tingkat permulaan (al-bidayah). Pada tingkat ini insan kamil mulai dapat merealisasikan asma dan sifat-sifat Ilahi pada dirinya. Tingkat kedua adalah tingkat menengah (at- tawasut). Pada tingkat ini insan kamil sebagai orbit kehalusan sifat kemanusiaan yang terkait dengan realitas kasih Tuhan (al-haqaiq ar-rahmaniyah). Dan Tingkat ketiga ialah tingkat terakhir (al-khitam). Pada tingkat ini insan kamil telah dapat merealisasikan citra Tuhan secara utuh.Insan kamil jika dilihat dari segi fisik biologisnya tidak berbeda dengan manusia lainnya. Namun dari segi mental spiritual ia memiliki kualitas-kualitas yang jauh lebih tinggi dan sempurna dibanding manusia lain. Karena kualitas dan kesempurnaan itulah Tuhan menjadikan insan kamil sebagai khalifah-Nya.

QS. Al-ISRO : 70


Artinya: “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.”


Dari potongan ayat diatas menjelaskan bahwasannya Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna di muka bumi ini. Allah menjadikan manusia khalifah di bumi sebab manusia mempunyai kecenderungan dengan Allah SWT. Dan ALLAH SWT mendudukan manusia sebagai makhluk ciptaan-Nya berupa jasmani dan rohani. Al-Qur'an memberi acuan konseptual yang sangat baik dalam memberi pemenuhan kebutuhan jasmani dan ruhani agar manusia berkembang secara wajar dan baik. Al-Qur'an memberi keterangan tentang manusia dari banyak seginya. Berangkat dari tujuan diciptakan manusia untuk taat dan patuh pada-Nya, melalui ajaran-ajaran agama yang diberikan yaitu Islam. Ajaran Islam diyakini mampu membawa dan menuntun manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah dan membimbing manusia kepada jalan yang lurus. Namun kebanyakan manusia didunia ini sangat lemah akan pemahamannya tentang ajaran agama islam yang sebenarnya karena terpengaruh dengan penggunaan teknologi yang sangat modern dalam berbagai aspek kehidupan manusia, dan berkembangnya ilmu pengatahuan sebagai wujud dari kemajuan intelektual manusia. Kebanyakan manusia saat ini menggunakan berbagai teknologi untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Seharusnya melalui kecerdasan dan bantuan teknologi, Manusia dapat lebih bijak dan arif, akan tetapi kenyataannya banyak manusia yang memiliki kearifan yang tidak sepadan dengan kemajuan berfikir dan teknologi yang dicapainya. Akibatnya kemuliaan manusia juga semakin rendah. Kemuliaan manusia yang rendah membuatnya bertindak di luar kemanusiaan, dengan menghalalkan segala cara demi memenuhi keinginannya. Begitu banyak kejadian yang terjadi di sekitar kita yang dilatarbelakangi oleh lemahnya pemahaman akan pentingnya menjaga kualitas kemuliaan manusia, misalnya perampokan, pembunuhan, korupsi, pelecehan seksual, aliran sesat, dan konflik antar agama, suku dan ras. Realitas Ini menunjukkan bahwa manusia sudah kehilangan kemuliaan, dan memposisikan martabatnya sederajat dengan binatang. Manusia tidak lagi memiliki waktu yang cukup untuk melakukan refleksi tentang eksistensi diri, bahkan manusia cenderung mudah letih jasmani dan rohani serta letih mental. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwasannya menjadi manusia insan kamil perlu adanya suatu kemuliaan yang sempurna yang perlu kita tanamkan pada diri kita dimana kita sebagai manusia harus memiliki kesadaran akan eksistensi tuhan yang berarti mengenal Tuhan sebagai wujud hakiki yang mutlak, bukan hanya bayangan saja.


Nabi Muhammad Saw disebut sebagai teladan insan kamil di dalam Q.S. al- Ahdzab ayat 21:

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

Perwujudan insan kamil dibahas secara khusus di dalam kitab-kitab tasawuf. Rasulullah SAW merupakan insan kamil, manusia paripurna, yang tidak ada satupun sisi-sisi kemanusiaan yang tidak disentuhnya selama hidupnya. Ia adalah ciptaan terbaik yang kepadanya kita merujuk akan akhlaq yang mulia. Maka dari itu kita sebagai manusia harus meneladani Rasulullah saw, agar dapat menjadi manusia insan kamil. Allah swt memerintahkan kepada umat manusia agar meneladani sikap rasullulah  karena beliau adalah teladan yang sempurna. Langkah yang harus kita lakukan ialah menerapkan sikap, cara hidup, dan perilaku sesuai dengan hadist hadist yang ada dalam ajaran agama islam.